Irvan Irawan Jie
Store Layout Designs…

Saya ingin men-sharekan store layout yang pernah saya pelajari dulu dan saya terapkan di retail-retail outlets saya. Yang akan saya berikan adalah layout-layout basic, tapi dalam kenyataannya layout-layout ini bisa digabungkan untuk dapat memberikan impact yang lebih besar dalam penjualan.
Kenapa layout penting? Karena dengan layout yang enak dan sesuai dengan space yang kita punyai, maka kita akan dapat memaksimalkan penjualan produk-produk kita. Layout juga dapat memudahkan SPG-SPG saya untuk dapat membantu konsumen yang datang kedalam outlet dan lebih sigap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen.
Tipe-tipe layout standard yang ada:
1.Free Flow Layout Dalam free-flow layout barang-barang di groupkan menjadi satu tanpa mengikuti pattern /pola yang jelas, tipe ini paling bagus diterapkan pada toko yang kecil sehingga bisa memudahkan calon pembeli untuk browse / melihat-lihat semua barang yang ada di toko. Tipe layout ini juga dapat membuat calon pembeli melakukan impulse buying ketika mereka sedang melihat-lihat di dalam toko. Kekurangan dari tipe ini adalah tipe ini dapat membuat si calon pembeli bingung karena kadang-kadang grouping yang diterapkan oleh si pemilik toko kurang jelas dan tipe ini juga kurang efisien dalam mengunakan space yang ada. Contoh dari tipe free flow ini biasanya adalah toko specialty misalnya toko sepatu Adidas atau Nike
2.Grid Layout Tipe yang kedua ini adalah kebalikkan dari tipe yang pertama, barang-barang / produk di tipe toko ini diatur di dalam sebuah grid di dalam seluruh toko. Biasanya digunakan dalam toko-toko hypermart baik besar maupun kecil. Keuntungan dari tipe ini adalah dengan tipe ini, barang-barang dapat dengan mudah ditemukan, sedangkan kekurangannya adalah tipe seperti ini susah sekali untuk di dekorasi. Contoh paling kuat dari tipe ini adalah semua Carefour atau Hypermart yang ada di Indonesia.
3. Race Track Layout Tipe lintasan balap ini adalah tipe layout yang sangat simple, biasanya calon pembeli langsung diarahkan ke dalam “jalan” yang sudah disiapkan dan calon pembeli akan jalan di jalur tersebut mulai dari pintu masuk sampai kembali ke pintu keluar lagi. Contoh tipe ini yang paling simple adalah toko perihasan yang mempunya etalase kaca di setiap tembok dan ada “isle” di tengahnya., bahkan sebenarnya Metro di Taman Anggrek juga menggunakan tipe secara garis besar.
4.Spine Layout Biasanya dalam tipe ini ada sebuah jalan besar yang dihubungkan dengan jalan-jalan kecil untuk melihat barang-barang yang sudah di kategorikan. Karena tipe ini namanya tipe Spine / Tulang Belakang, tipe ini bisa juga berbentuk sebuah jalan besar yang dihubungkan dengan jalan-jalan kecil. Tipe ini biasanya digunakan dalam sebuah department store yang besar. Contoh paling gampang untuk tipe ini adalah Sogo di Kelapa Gading atau Debenham’s di Senayan City.
Seperti yang saya tulis sebelumnya tipe-tipe ini adalah tipe-tipe basic yang dapat kita temui, dan biasa nya atau bahkan seringkali tipe-tipe ini digabungkan sehingga tidak bisa di kategorikan secara clear cut, tapi pada intinya semua layout ini digunakan para visual merchandiser untuk membantu penjualan barang-barang yang dijual.
Semoga tulisan ini bisa berguna bagi para marketer yang bekerja di bidang retail.