Irvan Irawan Jie
Mastering - Women Day

21 April adalah hari Kartini. Hari dimana kita merayakan bahwa di dalam hidup kita banyak wanita-wanita hebat yang berjuang untuk kebahagiaan dirinya dan juga keluarganya. Walaupun perjuangan di masa Kartini dan masa sekarang sudah jauh berbeda, tetapi wanita-wanita di sekitar kita masih tetap berjuang. Di masa sekarang, wanita-wanita berjuang untuk mengatur rumahnya dan apabila bekerja, maka juga mengatur pekerjaannya.
Setiap wanita yang saya tahu memiliki sebuah ekspektasi untuk menjadi wanita yang baik untuk dirinya sendiri ataupun bagi keluarganya. Bagi yang bekerja, ekspektasi mereka adalah tetap bisa bekerja dengan baik dan bertanggung jawab. Di sisi lain mereka tetap punya ekspektasi untuk bisa mengatur rumah tangganya dengan baik. Menjadi seorang istri, ibu atau bahkan anak yang baik bagi keluarganya.
Kedua ekspektasi ini yang saya pikir menjadi sebuah tekanan tersendiri yang hanya bisa dirasakan oleh seorang wanita. Wanita yang sudah memiliki pemahaman tentang emansipasi dan bahwa wanita memiliki kesempatan yang sama seperti seorang pria. Bukan berarti saya tidak setuju atas kesetaraan, saya mengira ekspektasi ini tidak terlalu memberdayakan wanita itu sendiri. Yang sering terjadi baik di dalam percakapan coaching, training atau bahkan di rumah sendiri adalah adanya tekanan dan stres bagi wanita yang menginginkan keduanya.
Hal ini tidak berlaku bagi mereka yang dapat memisahkan dirinya dari dua ekspektasi pekerjaan dan rumah tangganya atau bagi mereka yang dapat dengan jelas membedakan peran tersebut. Kedua peran tersebut apabila sudah menjadi tekanan tersendiri dari seorang wanita, maka yang terjadi adalah wanita tersebut menjadi korban atas keadaan. Pemberdayaan wanita adalah bagaimana seorang wanita dapat menjadi berdaya sesuai dengan keinginan dan tujuannya sendiri.
Sekali lagi saya tidak menganggap wanita lebih lemah dari seorang pria, bahkan saya berpikir dengan keadaan seperti zaman ini dimana wanita juga dituntut bisa bersaing dengan pria dalam memberi nafkah atas nama kesetaraan, wanita lebih kuat daripada pria. Tinggal bagaimana wanita dapat berdaya dalam mengatur dan mengendalikan ekspektasinya sendiri. Selamat hari Kartini dan jadilah wanita yang berdaya.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach