Irvan Irawan Jie
Mastering - Water Flow

Air hujan turun deras di siang hari. Matahari yang terang diredupkan oleh banyaknya air yang turun dari langit. Suara hujan yang bertemu dengan atap menderu dengan irama dan tempo yang cepat. Air tak henti-hentinya mengalir dari atap menuju ke talang air. Di sana air berdesak-desakan untuk bisa turun ke saluran air talang. Semua air yang turun dari langit berlomba-lomba kembali menuju laut. Sebagian berhasil dan sayangnya sebagian tidak. Sebagian dari air-air tersebut akhirnya memenuhi talang . Karena penuh dan sudah tidak dapat menampung air tambahan, ke mana air itu perlu pergi?
Tanpa tempatnya mengalir ke saluran air talang, air itu akhirnya mengalir ke tempat lain. Dari atap dia melewati saluran talang yang penuh dan langsung menuju ke lantai. Baru dari sana dia perlu mencari caranya sendiri untuk menuju ke saluran air yang akan membawanya ke laut kembali. Karena begitu banyaknya air yang tidak masuk ke talang, akhirnya saya mengecek apa yang menyebabkan talang air itu cepat sekali penuh. Dan saya menemukan ternyata ada salah satu mur yang menahannya lepas sehingga talangnya menjadi miring.
Karena talangnya miring akibat mur yang lepas itu, maka kapasitas penampungan air di talang itu turun menjadi setengah. Tugasnya sebagai pengantar air kembali menuju laut tidak dapat dilakukan dengan baik hanya karena hal kecil yang tidak terpantau dan terlewatkan. Sesaat setelah murnya dipasang kembali, air yang jatuh ke lantai untuk berjalan sendiri berkurang drastis dan air dari atap sekarang hampir seluruhnya mengikuti jalur yang tepat untuk mereka kembali ke laut.
Saya sama seperti setiap manusia memiliki aliran energi yang perlu dikeluarkan untuk dikembalikan kepada dunia. Energi yang digunakan untuk melakukan sesuatu yang berguna bukan hanya bagi diri saya sendiri tetapi mungkin juga bagi orang-orang yang ada di sekitar saya. Sudahkah saya memperhatikan kapasitas diri saya untuk menampung energi tersebut? Ataukah ada mur-mur lepas dalam diri saya yang akhirnya menghambat saluran energi untuk menciptakan kebaikan di dunia di sekitar saya?
Dengan memantau dan memperhatikannya, siapa tahu saya dapat memperbaiki hal-hal kecil dalam diri saya yang akhirnya dapat memberikan arus energi yang luar biasa dari dalam saya untuk bisa keluar ke dunia dalam bentuk kebaikan yang lebih berlimpah.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach