top of page
  • Gambar penulisIrvan Irawan Jie

Mastering - Wanting


Pesan singkat masuk ke DM Instagram saya. "Ko, udah buka..." dengan sebuah foto caption di Instagram salah satu restoran yang sudah saya tunggu-tunggu sejak lama. Bulan sebelumnya, adik saya juga men-DM saya dengan tulisan "Akhirnya...." dan foto akun Instagram restorannya. Mendadak air liur membasahi mulut, membayangkan makanan yang sudah sangat lama tidak saya makan. Lebih dari tiga belas tahun sejak saya meninggalkan negeri Paman Sam.


Dengan semangat saya keluar dari aplikasi Instagram dan langsung ke aplikasi pemesanan makanan yang terkenal dengan sebuah harapan bahwa restoran tersebut sudah terdaftar di sana. Ternyata belum, restoran itu baru hari ini resmi dibuka, hari pertamanya. Untungnya aplikasi pemesanan makanan itu ada aplikasi untuk membeli apapun dari tempat manapun. Langsung saya memasukan alamat restoran tersebut dan menuliskan pesanan saya. Menunya saya dapatkan langsung dari website resminya.


Tiga kali ojek online membatalkan pesanan saya tanpa alasan yang jelas. Akhirnya yang ketiga menerima pesanan saya dan memberikan foto bahwa antreannya sangat panjang dan bisa lama sebelum saya mendapatkan makanannya. Saya menjawab tidak apa, ditunggu saja dan saya akan memberikan tip lebih nantinya untuk menggantikan waktunya. Setelah dua jam, akhirnya makanan itu sampai juga di rumah saya. Tiga belas tahun menunggu, apa artinya dua jam. Ketika kita menginginkan sesuatu dengan sangat, kita akan bersedia menunggu dan mengusahakan segala upaya untuk mendapatkannya. Bahkan mengorbankan uang, waktu dan tenaga apabila keinginan itu cukup besar dan memang pantas untuk didapatkan.


Walaupun rasa makanannya tidak seenak yang saya pikirkan dalam bayangan saya, tetapi akhirnya saya memakan kembali makanan yang sudah tiga belas tahun lebih lamanya tidak saya makan. Gigitan pertama membawa saya kepada suasana apartemen saya yang lama, makan sendirian ketika masih kuliah, perjalanan menuju restorannya, suasana restorannya di siang hari ketika makan siang dan banyak lagi memori lainnya.


Sudahkah kita memiliki keinginan yang besar untuk kebahagiaan hidup kita di masa depan? Keinginan yang mendorong kita untuk terus maju menghadapi segala sesuatu? Keinginan yang cukup besar sehingga menarik kita untuk bertahan dan bahkan mengembangkan kemampuan di dalam diri kita?


To your highest and materful self,

Irvan Irawan Jie

www.irvanjie.com

Neuro-Semantics Trainer

Associate Certified Meta-Coachaza

6 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page