top of page
  • Gambar penulisIrvan Irawan Jie

Mastering - Trap


"Dapet, gede juga ternyata." kata istri saya malam-malam dengan wajah setengah bangga dan bahagia, setengah lagi khawatir. "Kalau dapet satu biasanya bisa dapet lagi." lanjutnya. Gawat pikir saya, memori saya kembali kepada beberapa tahun lalu ketika saya perlu menghadapi krisis di rumah. Sebuah krisis yang sampai sekarang masih menjadi trauma bagi diri saya sendiri. Krisis tikus.


Rumah kami sebenarnya tertutup cukup rapat, hanya bagian garasi saja yang ada celah untuk tikus masuk dari luar rumah. Memang beberapa kali saya melihat di gorong-gorong depan rumah ada tikus yang lewat. Siapa sangka ternyata mereka berani melanggar pasal KUHP masuk ke rumah orang tanpa ijin dan mencuri makanan. Bahkan tulisan imajinasi di depan pintu rumah yang bertuliskan "TIKUS dilarang MASUK!" pun dilanggar oleh mereka.


Beruntungnya, lem tikus dan jebakan-jebakan tikus sudah diciptakan. Karena saya masih menganggap adanya Hak Asasi Ketikusan, saya tidak menggunakan jebakan yang langsung membunuh mereka, atau dengan racun. Saya memilih menggunakan lem tikus, ditempatkan dengan strategis dan diberikan umpan yang mereka tidak akan tahan untuk tidak mengambilnya. Malam kemarin kami berhasil. Tikusnya terjebak dan dia tidak bisa lari ke mana-mana. Karier kriminalnya sudah tamat. Walaupun dia berusaha untuk kabur, tetapi lem itu sudah terlalu kuat menempel kepada badannya.


Seberapa sering kita terjebak dengan pikiran kita sendiri? Berpikir bahwa saya sudah tamat? Tidak ada lagi hal yang bisa saya lakukan? Tidak ada lagi harapan? Pekerjaan ini tidak ada masa depannya? Terjebak dan seolah-olah apa pun yang dilakukan tidak ada jalan keluarnya? Berbeda dengan tikus, kita selalu punya pilihan. Manusia yang terjebak adalah manusia yang memilih untuk tetap terjebak. Kita diciptakan luar biasa dengan akal yang akan memampukan kita untuk mencari jalan keluar.


Seandainya pun tidak ada jalannya, ciptakan. Yakini bahwa lebih baik punya pilihan daripada tidak memiliki pilihan sama sekali.


To your highest and masterful self,

Irvan Irawan Jie

www.irvanjie.com

Neuro-Semantics Trainer

Assoicate Certified Meta-Coach

9 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page