Irvan Irawan Jie
Mastering - Stuff

"Daddyyyy....." teriaknya pagi hari kemarin, beberapa kali dia memanggil tetapi tidak saya sadari karena memang saya sedang menggunakan earphone untuk mendengarkan musik sambil bekerja di pagi hari. Istri saya juga sedang di dapur mengerjakan banyak hal untuk mempersiapkan makanan kami di hari kemarin. Sampai akhirnya dia menghampiri saya dan menepuk pundak saya.
Setelah saya sadar, maka baru saya melihat dirinya dan menanyakan ada apa. "Air tumpah...." Sesuatu yang kadang memang terjadi, tetapi kata-kata berikutnya membuat saya terkejut. "Tumpahnya segelas dan kena komputer dede..." Langsung begitu banyak hal berkecamuk di pikiran saya. Kami langsung bergegas ke kamar tempat anak saya sedang sekolah daring dan benar saja, air segelas sudah tumpah dan tumpahannya mengenai keyboard dan layar komputer yang digunakan.
Komputernya masih menyala, saya menghela napas sebentar dan langsung mencari tisu untuk mengeringkannya. Sesaat setelah saya mengeringkannya, komputernya mati dan langsung tidak bisa digunakan. Seketika itu juga saya merasa marah, tetapi tidak bisa saya ungkapkan. Ada kelalaian yang terjadi, kebiasaan anak-anak untuk makan dan minum di kamar walau sudah beberapa kali dikatakan. Marah saya tidak bisa ditujukan kepada anak, sehingga marah saya ditujukan kepada istri yang tidak menjaganya. Padahal istri saya juga sedang sibuk dan mengerjakan banyak hal dalam pekerjaannya dan dalam rumah tangga.
Alhasil karena komputer rusak itu, saya dan istri bertengkar karena kesalahan saya membentak tanpa memperhatikan perasaannya. Dia juga tidak merasa salah, kesalahannya ada pada diri saya yang sudah menghakiminya. Penghakiman sama seperti yang saya rasakan ketika saya kecil dan dimarahi untuk menyayangi barang saya. Padahal, barang adalah sesuatu yang bisa diperbaiki dan bahkan bisa diusahakan untuk dibeli lagi. Tetapi hubungan yang sudah ternoda perlu waktu dan usaha untuk diperbaiki.
Apakah kita lebih mementingkan barang daripada hubungan? Pekerjaan daripada orang yang mengerjakannya? Hasil daripada proses mengerjakan bersamanya?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach