Irvan Irawan Jie
Mastering - Step Up

Di situ dia berdiri diam, tanpa ekspresi. Di situ dia tetap bertahan menghadapi injakan-injakan orang lain di sekitarnya. Setiap orang yang melewatinya tidak memperhatikannya, tidak acuh padanya. Terkadang orang-orang yang melewatinya tanpa sengaja mengotorinya. Tetapi dia tetap dia saja tanpa melawan. Dia membutuhkan orang lain untuk membersihkan dirinya, tanpa mengeluh dan menolak dia selalu menerima dirinya dibersihkan oleh orang lain demi untuk melewati hari-hari berikutnya.
Apa yang membuatnya tegar seperti itu? dia mampu menghadapi segala sesuatu yang terjadi padanya dengan keteguhan hati. Apa pun yang dialaminya dianggap akan berlalu ketika besok akan datang. Dia tidak lagi memedulikan injakan orang-orang di sekitarnya, seberapa beratpun injakannya. Bahkan dia selalu dianggap kotor sehingga perlu dibersihkan oleh orang lain. Dia juga tidak pernah mengeluh ketika dirinya kotor karena orang lain, dia seperti tidak merasakannya.
Seandainya saya bisa seperti dia, saya masih terkadang terganggu oleh perkataan orang lain, apalagi kalau ada yang menginjak-injak saya. Terinjak bukan secara fisik, kalau secara fisik pasti akan saya katakan dengan sopan, dan menginjak balik kakinya. Tetapi terinjak secara verbal, melalui cemoohan, lirikan mata sinis, cibiran dari bibir yang naik ala bu Tedjo dan bahkan melalui gestur yang merendahkan. Kotoran-kotoran hidup saya terkadang tidak saya sadari dan ketika orang lain berusaha membersihkan saya akan mencoba untuk mempertahankan kotoran tersebut karena saya merasa itulah diri saya.
Saya juga selalu mempertanyakan hari esok, berharap esok akan lebih baik. Tetapi saya tidak sesantai dia dalam menerima hari-harinya. Saya membawa cobaan-cobaan esok hari untuk saya bisa selesaikan saat ini. Tidak seteguh dia, ubin saya yang bisa dengan tenang menerima hari-harinya dan menggunakan kekuatan yang dia sadari dia miliki untuk mengatasi segala rintangan di hari esok. Dia sepertinya sudah tahu siapa dirinya dari dalam. Dia tidak mengeluh atas keadaannya dan menjadi dirinya sendiri. Dia aman dan sadar atas kemampuan dirinya.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach