Irvan Irawan Jie
Mastering - Steam

Menikmati segelas kopi di pinggir kolam renang selagi sarapan, saya memperhatikan mesin kopi yang dimiliki oleh hotel ini. Mesin kopi yang dimiliki hotel ini jauh lebih canggih dan lebih besar daripada apa yang ada di rumah saya. Mesin ini bisa membuat beberapa gelas kopi espreso dengan cepat. Pemanas susunya pun bisa digunakan berkali-kali tanpa perlu diisi ulang airnya. Berbeda dengan pemanas susu manual yang saya miliki di rumah.
Pemanas susu di rumah saya perlu menggunakan kompor untuk memanaskan air guna menghasilkan uap. Uap panas keluar dengan cepat masuk ke susu yang dingin. Perlahan demi perlahan susu dingin mulai berputar dan mengeluarkan busa-busa lezat yang dituangkan ke segelas kopi espreso. Uap panas dari mesin di hotel ini seperti tiada habis-habisnya dan bisa langsung digunakan, sedangkan kalau di rumah saya perlu memperhatikan sisa jumlah air yang saya miliki di tempat pembuatan uapnya.
Pembuat uap panas manual milik saya ketika kehabisan air maka perlu menunggu waktu cukup lama untuk bisa digunakan kembali. Karena panas kompor langsung ke alatnya, maka alatnya sangat panas. Terkadang karena terlalu panas, saya tidak bisa membuka bagian pengisi airnya. Jadi apabila airnya habis saya perlu menunggu kurang lebih satu sampai dua jam untuk saya bisa mengisinya kembali dengan air dingin.
Terkadang saya seperti uap panas yang dihasilkan. Begitu saya sudah "panas" maka energi yang keluar juga bisa menghasilkan sesuatu yang baik. Tetapi ketika uap panas semangat saya sudah mulai berkurang dan bahkan sudah mau habis, maka saya perlu istirahat sejenak sebelum saya bisa bersemangat kembali. Saya perlu mengisi tempat pembuatan uap saya dengan air dingin berupa motivasi, keinginan dan niat yang cukup besar untuk dijadikan bahan pembuat uap yang menggerakkan saya.
Mau dipaksakan seperti apapun, kalau memang tidak ada bahannya maka uap panas tidak akan keluar dari alat pembuat uap. Sudahkah kita mengamati level motivasi dan energi dalam diri kita sendiri? Apakah bahan baku untuk energi dan motivasi kita masih cukup? Atau sudah perlu diistirahatkan dan diisi kembali?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach