Irvan Irawan Jie
Mastering - Skill

Anak saya yang kecil saat ini sedang berlatih untuk membaca dengan lancar. Dia sudah memahami suku kata dan sudah tahu bunyinya. Ketika membaca, dalam tahap ini dia masih membaca satu per satu suku katanya. Kemarin malam ketika sedang berlatih dia bertemu dengan satu suku kata yang tidak dapat dia ucapkan dan dia berpikir cukup lama untuk dapat mengatakannya. Setelah diberitahu tiba-tiba dia menangis dan menganggap dirinya tidak bisa.
Sebuah kemampuan perlu dilatih sehingga bisa dilakukan dengan baik, begitu pesan yang saya sampaikan kepada dirinya. Mungkin dia masih terlalu kecil untuk bisa mengerti dalamnya arti dari perkatakan tersebut. Walau begitu dia merasa lebih tenang dan kali ini membacanya dibantu oleh ibunya. Untuk setiap kata yang tidak dapat dia ucapkan, ibunya akan memberikan bantuan sedikit di depan dan membiarkan dia menyelesaikan sisanya.
Sejak anak-anak kita semua sudah merasa tidak enak atau bahkan takut ketika kita tidak dapat melakukan apa yang diminta dari kita. Sebuah perasaan yang normal dan wajar dirasakan, apalagi oleh anak-anak. Ketika dewasa, kita sekarang lebih mampu mengartikan permintaan orang lain dan juga kemampuan diri kita sendiri. Apabila permintaannya tidak realistis dan tidak dapat kita lakukan, maka kita dapat menolak atau bahkan mengkomunikasikannya kepada si peminta. Apabila kita sadar bahwa kita tidak punya kemampuannya, maka kita bisa mempelajarinya.
Mempelajari sebuah kemampuan, terkadang menciptakan sebuah perasaan yang tidak mengenakkan. Disinilah kita dihadapkan dengan perasaan tidak mampu, secara sadar kita menilai bahwa saya belum dapat melakukannya. Ketika kita bisa bertahan dan melewati tahap ini, barulah kita masuk ke tahap selanjutnya dimana kita mulai bisa melakukannya. Ketika kita berhenti di tahap sadar bahwa saya tidak mampu, maka kita tidak akan pernah mampu melakukannya.
Sumber daya apa yang bisa ditambahkan kepada daya tahan kita untuk menghadapi rasa tidak enak karena sadar bahwa saat ini saya belum bisa? Disiplin? Penerimaan? Melihat harapan di masa depan? Ketahanan diri? Menjadikannya tantangan? Apa pun sumber dayanya, sebuah kemampuan baru bisa dilakukan setelah kita cukup berlatih dan melewati masa-masa tidak mampu.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach