Irvan Irawan Jie
Mastering - Settling

"Sayang, bak air kita udah kotor, perlu dicuci." Saya pun melihat bak penampungan air yang ada di depan rumah. Selama pandemi sepertinya tidak pernah ditengok keadaan di dalamnya. Dan benar saja walaupun airnya bening, di bawahnya banyak kotoran yang sudah mengendap di lantai bak air itu. Akhirnya saya pun mematikan keran air PAM yang masuk ke dalam bak itu. "Dua hari lagi akan saya bersihkan" kataku.
Sambil menunggu selama dua hari, air yang keluar dari keran rumah kami tidaklah sekotor apa yang ada di dalam bak penampungan. Air yang keluar masih jernih, perkiraan saya adalah karena jarak antara pipa penyedot air dengan lantai baik ada sekitar lima belas centimeter. Air yang tersedot oleh pompa air ke dalam seluruh rumah tidak menyedot lapisan kotoran yang sudah mengendap di bawah tersebut. Pagi ini pun tiba saatnya bak air itu dibersihkan.
Dibantu dengan abang yang bekerja di toko beras mertua saya, pagi ini kami mulai membersihkan bak tersebut. Abang turun ke bawah dan saya di atas menerima ember air untuk dibuang sisa air yang tidak dapat tersedot itu. Pertama kali abang turun dan kakinya menyentuh lantai, air yang tadinya jernih langsung berubah keruh. Kehadiran abang di bawah membuat air beriak dan hal itu menyebabkan kotoran yang di bawah langsung tercampur dengan airnya. Seketika itu juga air itu menjadi kotor dan keruh.
Setelah semua air dibuang dan bak dibersihkan, maka pipa air dari PAM kembali dinyalakan dan semuanya bersih kembali. Sampai saatnya nanti kotor lagi dan dibersihkan lagi. Dalam hidup kita, mungkin saja banyak kotoran yang mengendap tetapi tidak disadari. Sampai ada sebuah kejadian yang mengaduk pikiran dan perasaan yang jernih dengan kotoran-kotoran tersebut sehingga kata-kata dan perilaku menjadi tidak berdaya. Ketika itu terjadi, maka sama seperti bak air, yang perlu dilakukan adalah membersihkan dan mengeluarkan pikiran-pikiran yang tidak berguna.
Setelah semua keluar, saatnya diisi dengan pikiran dan perasaan yang lebih jernih untuk menghadapi kehidupan. Sesekali periksa kembali bak pemikiran dan perasaan yang ada di dalam diri, apakah ada yang mengendap? Kalau ada, sudahkah membersihkan bak pemikiran dan perasaan dalam diri kita?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach