top of page
  • Gambar penulisIrvan Irawan Jie

Mastering - Selfishness


"Lebaran sebentar lagi..." Lagu ingatan di masa kecil saya. Masa-masa dimana di tahun-tahun sebelumnya setiap orang sedang mempersiapkan mudik atau liburan keluarga. Masa-masa yang sepertinya sudah lama sekali terjadi. Saat ini larangan untuk bepergian untuk mudik ataupun liburan sudah diberikan oleh pemerintah. Untuk kepentingan bersama-sama kita diharapkan untuk tinggal di rumah saja di masa hari raya Idul Fitri tahun ini, sama seperti tahun lalu.


Walau begitu, yang saya lihat di berita beberapa hari ini juga berbeda. Masih banyak orang-orang yang melakukan perjalanan mudik ke daerahnya masing-masing. Untuk mempertahankan keinginan pribadi masing-masing tanpa memikirkan kepentingan orang banyak adalah sebuah cara berpikir yang egois dan individualistis. Belum lagi apabila membahayakan orang-orang di sekitar mereka. Tentu hal ini akan memperkeruh suasana di masa depan, bukan hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga bagi orang-orang lain yang terdampak.


Saya juga tidak bisa menyalahkan mereka, karena mereka pasti punya alasan kuat masing-masing untuk melakukannya. Saya hanya menyayangkannya saja, apalagi ditambah dengan berita hasil tes mereka banyak sekali yang positif. Dampak apa yang akan terjadi di lingkungan sekitar mereka, ketika mereka bertemu dengan orang-orang di kampung halaman mereka. Untuk daerah-daerah yang fasilitas kesehatannya mumpuni saja, banyak yang kewalahan untuk mencari pengobatan, apalagi desa-desa atau kampung-kampung?


Sekali lagi saya tidak menyalahkan apalagi menghakimi orang-orang yang melakukannya karena alasan mereka sendiri-sendiri. Mereka berhak untuk melakukan itu karena mereka bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan dan konsekuensi yang akan dihadapi. Saya tertarik akan cara pikir individualistis dan egois yang ditampilkan, karena saya juga yakin bahwa saya memiliki cara pikir yang seperti itu dalam hal-hal tertentu. Setiap perilaku kita akan berdampak bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.


Hal ini mengingatkan saya untuk lebih berhati-hati dengan diri saya sendiri karena saya akan mendapatkan dan mendapatkan konsekuensi bukan hanya bagi diri saya tetapi juga lingkungan saya. Sudahkah mempertimbangkan kepentingan diri sendiri dengan jujur? Siapkah menerima konsekuensi yang akan dihadapi?


To your highest and masterful self,

Irvan Irawan Jie

www.irvanjie.com

Neuro-Semantics Trainer

Associate Certified Meta-Coach

6 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page