Mastering - Routine
Pagi tadi saya belum sempat menulis sehingga sore ini saya baru menulis. Bangun pagi ini saya sudah berada di keseharian normal saya. Rutinitas bekerja di rumah dan di pekerjaan tidak menunggu saya sudah bisa bertransisi atau belum. Tanggung jawab tetap ada tanpa peduli apakah saya sudah siap atau belum. Pagi ini saya melakukan vaksin ke dua, lalu ketika pulang sudah disibukkan dengan hal-hal yang perlu dikerjakan.
Hari ini anak-anak juga sekolah seperti biasa, kecuali si kecil yang sekolah siang. Sehingga dari pagi sampai siang ini saya dan istri disibukkan dengan menjaga si kecil sekolah. Istri juga sedang memiliki kendala di tempat kerjanya sehingga dia juga sibuk dan saya perlu juga membantunya dalam pekerjaan rumah tangga. Beruntungnya hari ini makanan sudah disiapkan oleh mertua sehingga kami tidak perlu masak di rumah.
Sehari lepas sehari rutinitas kita terus berjalan. Tiap hari memiliki tantangan yang berbeda-beda, tetapi rutinitas kita akan terus berlangsung. Rutinitas sehari-hari dibentuk dari hal-hal yang biasa saya lakukan dan memang penting untuk dilakukan. Kalau selama dua minggu kemarin rutinitas saya adalah belajar dan mengajar, maka ketika sampai di rumah saya sudah perlu langsung beradaptasi dengan rutinitas sehari-hari di rumah.
Setiap rutinitas yang ada di rumah ada karena sebuah alasan. Anak-anak belajar untuk masa depan mereka. Saya dan istri bekerja juga untuk masa depan keluarga. Setiap rutinitas yang kami bangun ada yang baik dan mungkin juga ada yang tidak terlalu berguna. Dengan bertahan dalam rutinitas keseharian, maka pekerjaan tersebut akan lebih mudah untuk dikerjakan dan diselesaikan.
Rutinitas apa yang sedang dikerjakan hari ini? Apakah berguna bagi kelangsungan diri kita masing-masing di masa depan? Atau sesuatu yang perlu diubah untuk menjadikan hidup kita lebih baik?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach