Irvan Irawan Jie
Mastering - Retakes

Camera ready! Sound ready! 3,2,1, Action! tugas seorang sutradara mengarahkan kami untuk merekam kegiatan ibadah Natal untuk nanti ditayangkan secara daring. Karena belum bisa mengadakan ibadah secara daring, maka seluruh rangkaian acara ibadah Natal akan direkam terlebih dahulu untuk nanti bisa di tayangkan kepada jemaat. Sebelum sampai pada tahap action, setiap dari kami di briefing tentang apa yang akan kami lakukan dan bagaimana kamera akan bergerak dalam merekam aktivitas kami.
Kami perlu melatih semua gerakan kami, karena kalau ada salah satu saja yang salah, maka kami perlu mengambil ulang gambarnya. Percobaan pertama tidak berjalan dengan mulus, semua masih kaku dan kamera juga masih mencoba-coba mengambil sudut gambar yang baik. CUT! kata sutradaranya, mari kita coba dan ulang lagi pengambilan gambarnya. Yang kedua sudah lebih mulus, dan kami bisa merekam sebagian besar dari adegan yang mau di rekam.
Walau begitu, sutradara juga masih belum puas karena masih ada bagian-bagian yang perlu diambil gambarnya secara lebih dekat. Kembali lagi kami melakukan adegan tersebut untuk ketiga kalinya. Ketiga kalinya sudah jauh lebih lancar dan lebih mulus dalam melakukan gerakan-gerakannya. Begitu selesai, ternyata ada salah satu bagian adegan yang masih terlewat dan terlupakan. Jadilah kami mengulang lagi untuk keempat kalinya.
Setelah percobaan keempat, semua adegan sudah terekam dan menurut sutradara sudah cukup. Karena apabila ada yang kurang, maka dari empat rekaman itu bisa digabung menjadi satu dengan cara mengambil yang baik dari setiap rekamannya. Dibutuhkan empat kali pengambilan gambar untuk melakukan sesuatu selama lima menit. Itu pun pada akhirnya semua akan digabung dan diambil yang terbaik dari setiap rekaman kami.
Seandainya hidup seperti pengambilan gambar sebuah film, ada kesempatan untuk mengulang dan mengambil kembali adegan-adegan yang bagi kita tidak baik. Sayangnya hidup bukanlah sebuah film, kita bukan hanya sebagai pelaku, tapi juga sutradara, editor, pengamat dan bahkan kritik yang bekerja secara langsung dalam satu waktu. Yang sudah terjadi tidak akan bisa diubah kembali. Sudahkah sadar tentang film apa yang sedang kita hidupi saat ini?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach