top of page
  • Gambar penulisIrvan Irawan Jie

Mastering - Respect


Malam hari sebelum tidur, istri saya bercerita. "Tahu gak, tadi aku abis marahin koko karena dia bilang "Ahhhh, gua kalah nih, gila berisik banget" pada saat aku lagi ngajar." Lalu istri saya bercerita karena memang mereka berada di kamar yang sama, istri saya juga kalau mengajar memang menggunakan suara volume 100. Anak saya juga mungkin sedang mengikuti turnamen game online.


Walaupun bisa saja anak saya tidak sadar akan apa yang dikatakannya karena emosinya sedang meluap, istri saya dengan sigap menegurnya. Sikap yang ditampilkan adalah sikap yang tidak dapat diterima. Apalagi sampai terdengar oleh orang lain. Walaupun dia sedang berbicara dengan temannya, tetapi dia tidak sadar perkataan itu menyakiti istri saya. Alhasil dia terkena hukuman untuk tidak boleh bermain selama setengah hari ini.


Menghormati orang lain dimulai dari rasa empati, bagaimana memahami keadaan pikiran dan perasaan seseorang yang sedang bersama dengan kita. Empati dimulai dari mulai menyadari bahwa ada orang-orang yang memiliki kebenaran selain kebenaran yang kita miliki dan tidak menghakimi mereka. Tidak menghakimi dimulai dari menghormati kebenaran diri sendiri dan bahwa kebenaran orang lain tidak ada hubungannya dengan kenyataan dalam diri kita.


Sikap menghargai dan menghormati orang lain, apakah orang lain itu lebih tua atau lebih muda adalah sikap yang menurut saya cukup penting. Sikap menghormati adalah sikap yang meluhurkan dan menghargai keberadaan dan perkataan orang lain yang ada di sekitar kita. Siapa pun orang yang bersama dengan kita, mereka memiliki kebenaran dalam diri mereka masing-masing. Kita tidak memiliki hak untuk menyalahkan apalagi merendahkan mereka.


Sudahkah menghormati diri sendiri dengan cara menghormati orang lain di sekitar kita?


To your highest and masterful self,

Irvan Irawan Jie

www.irvanjie.com

Neuro-Semantics Trainer

Associate Certified Meta-Coach

7 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page