top of page
  • Gambar penulisIrvan Irawan Jie

Mastering - Prevention


Perlahan jarum suntik itu masuk ke otot tangan kiri saya. Dalam sedetik cairan itu masuk ke dalam tubuh saya dan sesegera itu juga jarumnya ditarik. Rasa sakit yang sebentar itu bisa jadi menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi sebagian orang, bukan rasa sakitnya tapi pemikiran tentang sebuah jarum menusuk tubuh. Cairan itu sangat penting untuk membantu saya mencegah untuk sakit lebih parah apabila terkena penyakitnya.


Sebelum saya disuntik itu pun ada tahap-tahap pencegahan yang dilakukan. Pertama-tama saya di cek temperatur tubuhnya, lalu di periksa tekanan darahnya dan terakhir di wawancara oleh seorang dokter tentang riwayat penyakit saya. Setelah lolos semua tahap barulah saya boleh disuntik, penjelasan dokternya adalah untuk mencegah efek samping yang bisa saja terjadi karena vaksin yang masuk ke tubuh saya. Dokter berjaga-jaga untuk meminimalisasi risiko yang bisa terjadi.


Beberapa orang sebelum saya ditolak rekomendasinya karena beliau memiliki riwayat penyakit jantung dan juga kanker getah bening. Walaupun penting bagi beliau juga untuk menerima vaksin, tetapi lebih baik mencegah daripada mengobati kata dokternya. Riwayat kesehatan di masa lalunya mencegah beliau untuk mendapatkan suntikan vaksin, oleh karena itu beliau perlu mencegah untuk menjadi sakit tanpa vaksin. Juga bukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan, hanya perlu berhati-hati saja.


Pencegahan membutuhkan sebuah sikap proaktif. Mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal yang ada di masa depan. Walaupun kita tidak dapat mencegah seluruh hal yang tidak diinginkan dalam hidup, tetapi upaya untuk mempersiapkan diri akan sangat membantu kita ketika hal yang tidak diinginkan itu terjadi. Dengan persiapan, kita dapat memeriksa apakah kita memiliki sumber daya yang dibutuhkan. Apabila belum, maka saatnya kita menciptakan, mempelajari atau bahkan mencari sumber daya tersebut baik secara internal ataupun eksternal.


Sudahkah mempersiapkan diri untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan? Sumber daya apa yang perlu dipersiapkan untuk bisa mendapatkan kebahagiaan di masa depan?


To your highest and masterful self,

Irvan Irawan Jie

www.irvanjie.com

Neuro-Semantics Trainer

Associate Certified Meta-Coach


5 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page