Irvan Irawan Jie
Mastering - Precautions

Dalam sehari, saya kenal tujuh orang yang terpapar oleh Covid. Semuanya berasal dari kalangan yang berbeda-beda. Ada yang memang pekerjaannya memerlukan dia untuk berinteraksi dengan orang banyak dan ada yang hanya diam di rumah saja. Menurut berita sekarang adalah saat-saat yang genting, sudah dua hari berturut-turut rekor orang yang terpapar di Indonesia dipecahkan.
Apabila memang waktunya terpapar, berarti memang sudah waktunya. Tetapi apabila belum waktunya, maka jaga diri masing-masing. Jaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, jauhi kerumunan dan batasi mobilitas. Keluar rumah hanya untuk perkara-perkara yang memang sangat penting saja. Setelah beberapa lama kita menghadapi virus ini, saya sendiri juga mulai lengah selama beberapa bulan. Hasilnya anak saya yang kecil terpapar.
Manusia memang sangat pandai dan ahli untuk beradaptasi, ketika pertama kali Covid masuk Indonesia, semua sangat ketat dalam menjalankan protokol. Pemerintah pun sangat ketat dalam membatasi pergerakan masyarakatnya. Setelah setahun, kita semua sudah terbiasa dan mulai tidak lagi terlalu menghiraukan peraturan. Ditambah dengan tekanan ekonomi bagi yang terdampak.
Terbiasa bukan berarti bahayanya sudah lewat, justru sekarang kita berada di tahap gelombang kedua yang biasanya kalau menurut statistik akan lebih parah dibandingkan dengan gelombang pertama. Varian virus yang dihadapi juga sudah bermacam-macam tidak seperti tahun lalu. Lebih baik berjaga-jaga daripada mengatasi atau mengobati. Tetap menyadari bahwa penyakitnya tetap sama dan bahayanya juga tetap sama.
Bukan berarti ada bahaya lalu kita perlu takut dan paranoid, tetapi lebih tepat berjaga-jaga. Tindakan pencegahan dan berjaga-jaga seperti apa yang perlu dilakukan agar teman-teman bisa tetap sehat dan produktif?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach