Irvan Irawan Jie
Mastering - Practice

Kemarin pagi, saya berada di rumah om Prasetya M. Brata untuk latihan #TossIdeas2020. Bagi yang belum mendaftar, silakan berhenti membaca dan segera mendaftar terlebih dahulu, baru kembali membaca tulisan ini. Setiap pembicara yang dapat hadir datang untuk berlatih, kecuali yang memang berhalangan secara geologis dan tempat. Masing-masing pembicara berbicara di depan pembicara lainnya dan diberikan feedback untuk dapat menambahkan value dalam materi mereka.
Sebelum saya mengikuti acara seperti ini sebelumnya, saya selalu berpikir bahwa saya sudah bisa tanpa latihan. Saya memiliki cara berpikir yang disebut sebagai Dunning-Kruger Effect. Bias berpikir ini menjelaskan mengapa orang-orang yang tidak memiliki kemampuan akan cenderung merasa bahwa mereka bisa. Manusia memiliki kecenderungan mengestimasi kemampuan mereka lebih baik daripada rata-rata. Padahal pada kenyataannya sangat belum tentu.
Satu per satu dari kami berlatih dan satu per satu dari kami mendapatkan feedback yang sangat berguna. Sebuah feedback yang dapat kami inkorporasikan dalam materi kami. Dengan usaha dan kolaborasi bersama, kami saling menajamkan materi masing-masing. Hal ini tidak mungkin terjadi apabila kami lebih percaya kepada pikiran kami sendiri dan tidak datang berlatih. Ada benarnya juga sebuah pepatah kuno sejak tahun 1550 yang mengatakan bahwa "Practice makes perfect." Latihan akan membuahkan keberhasilan.
Saat ini dalam apapun yang dilakukan, sudahkah berlatih? berlatih dengan sendirinya akan menstrukturkan cara kita berpikir dan juga melakukan apapun yang perlu kita lakukan. Berbicara depan umum, persuasi, mencari pacar, mengerjakan tugas penting, olahraga, apapun itu. Berlatih adalah sebuah pengalaman yang mendekati kebenaran tetapi dilakukan di lingkungan yang aman untuk gagal. Bahkan dengan berpikir dalam latihan, kita sudah pasti tidak sempurna saja sudah cukup membebaskan saya untuk tampil apa adanya.
Sudahkah mencari feedback dan masukan dari orang-orang lain yang terlibat dalam keseharian kita? Masukan yang berguna akan bernilai lebih besar karena masukan dan feedback ini akan membantu kita untuk menemukan blind spot diri kita sendiri. Feedback dan masukan yang bukan bersifat evaluasi atau penghakiman, tetapi feedback yang memang diberikan tentang apa yang dilihat dan didengar secara panca inderawi. Feedback yang ada langkah-langkah yang memang dapat di masukan dalam hal yang akan kita lakukan.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach