Irvan Irawan Jie
Mastering - Persistence

"Kemarin aku gak bisa tidur, demam." Kata-kata pertama istri di pagi hari kemarin. Padahal semalam dia masih baik-baik saja sebelum tidur. Menjelang subuh, tubuhnya menggigil sehingga dia perlu menggunakan kaos lengang panjang dan piyamanya ditambah kaus kaki secara bersamaan. Demamnya berlangsung sepanjang hari, sampai dengan pagi ini. Hal ini disebabkan oleh vaksin dosis pertama yang diterimanya.
Demam adalah tanda bahwa imunitasnya sedang beraksi. Seseorang deman karena ada hal yang tidak dikenal oleh tubuh yang memiliki potensi bahaya bagi tubuh. Demam yang dirasakan setelah vaksin juga akan melatih daya tahan tubuh untuk mengenali dan mempersiapkan senjata untuk melawan hal yang sama di masa depan. Vaksin dengan sengaja memasukkan virus yang sudah tidak berbahaya kepada tubuh hanya untuk memicu daya tahan tubuh bereaksi.
Deman juga adalah bagaimana daya tahan tubuh bekerja dengan keras untuk menghilangkan hal-hal berbahaya di dalam tubuh. Apabila ada hal berbahaya yang masuk ke dalam tubuh dan tubuh kita tidak bereaksi dengan demam, maka bisa jadi tubuh kita tidak berfungsi dengan baik dan akibatnya bisa berbahaya bagi tubuh. Demam akan hilang dengan sendirinya ketika virus atau hal berbahaya lain yang ada di dalam tubuh sudah hilang. Dengan hilangnya demam, berarti tubuh sudah bisa berfungsi dengan lebih baik.
Dalam hidup, begitu banyak hal yang akan masuk ke dalam hidup kita. Sesuatu yang baik, biasa saja atau bahkan yang memiliki potensi bahaya. Kesadaran bahwa ada sesuatu yang berbahaya yang perlu diperhatikan dan diselesaikan akan membantu kita untuk bisa menyiapkan hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyelesaikannya. Tentu akan ada energi yang perlu dikeluarkan dan juga kerja keras untuk menyelesaikannya. Bukan hanya menyiapkan tetapi juga mengerjakannya dengan konsisten. Karena apabila tidak maka kita juga akan merasakan dampaknya.
Hal-hal apa yang saat ini perlu kita kerjakan dengan penuh kesadaran bahwa ada hal penting yang perlu diselesaikan? Bagaimana kita dapat melakukannya secara konsisten dan ketekunan?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach