Irvan Irawan Jie
Mastering - Permeability

Hujan deras kemarin malam menunjukkan sisa-sisanya tadi pagi. Tembok rumah saya ada yang basah karena sepertinya masih ada kebocoran di atap rumah yang perlu diperbaiki. Atau bisa juga karena karena terlalu derasnya hujan kemarin, sehingga talang air tidak mampu menahan jumlah air yang turun dan akhirnya meluber ke tembok yang ada di bawahnya. Apa pun yang terjadi, tetap saya tembok rumah saya ada yang basah.
Air dapat dengan mudah masuk ke celah-celah tembok yang tidak kasat mata. Tembok pun punya kemampuan untuk menyerap cairan yang turun dari langit tersebut. Hasilnya walaupun sudah tidak hujan, tetapi air yang masuk ke tembok menyebabkan lingkungan di sekitar tembok tersebut menjadi lembab. Kelembaban itu bisa saja membantu udara menjadi sejuk atau membuat kayu-kayu di atasnya menjadi lapuk.
Sama halnya dengan tembok, setiap dari kita bisa saja menerima hal-hal yang tadinya tidak kita perhatikan. Namun karena kita sering terekspos dengan hal-hal tersebut, akhirnya kita menyerapnya tanpa kita sadari. Kemampuan kita menyerap sebagai seorang manusia adalah sesuatu yang luar biasa. Kita dapat tanpa sadar menyerap pengetahuan-pengetahuan baik yang memberdayakan dan juga sebaliknya. Pengetahuan tersebut akhirnya menjadi sebuah perilaku yang menjadi sebuah kebiasaan.
Tanpa kesadaran, maka hal-hal yang diserap bisa menjadi program di diri kita yang dapat berjalan secara otomatis. Hasil nya berguna atau tidak, akan sangat tergantung dari apa yang kita lakukan dengan program tersebut. Orang-orang di sekitar kita yang dapat menjadi cermin atas apa yang sudah kita serap dan lakukan karena mereka yang akan merasakan dampaknya.
Hal-hal apa saja yang sudah kita serap dalam hidup kita? Mana yang berguna dan mana yang tidak? Kalau tidak berguna, apa yang akan dilakukan?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach