Irvan Irawan Jie
Mastering - Pebble

Setelah sekian lama masa pembatasan sosial, kemarin pertama kalinya lagi saya ke mal hanya untuk bertemu dengan seseorang. Dalam perjalanan melewati jalan layang Grogol, walaupun saya tahu jalannya bergelombang karena banyaknya truk-truk besar yang melewati saya, saya melihat hal lain. Saya melihat batu-batu kerikil kecil di pertemuan antara dua jalan di atas jembatan layang. Saya melihatnya dari dalam mobil sedangkan jalan tersebut juga dilalui oleh kendaraan roda dua. Kerikil-kerikil tersebut bisa saja ada di sana karena memang jalannya sudah mulai rusak dan berlubang karena beban berat yang dialaminya selama beberapa waktu.
Kerikil-kerikil kecil di pertemuan dua jalan yang dilalui oleh kendaraan roda dua bisa saja menjadi sumber kecelakaan bagi pengendara yang tidak awas. Saya belum pernah melihat seseorang jatuh dari motor karena batu besar. Beberapa kali saya melihat dan bahkan terjatuh baik dari sepeda atau sepeda motor karena batu-batu kecil yang ada di jalan yang belum selesai di aspal. Apalagi kerikil-kerikil ini ada di pertemuan dua jalan yang sudah diaspal dan tidak begitu terlihat apabila malam hari.
Bukan hanya mengendarai kendaraan roda dua, bahkan ketika berjalan saja saya dapat tersandung batu kecil yang menyebabkan saya hampir terjatuh. Batu yang besar akan sangat mudah terlihat dan dihindari. Sedangkan batu-batu kerikil yang kecil selain tidak terlihat tetapi juga bentuknya ada yang tajam dan bulat. Yang tajam akan menusuk kaki, sedangkan yang bulat dapat membuat saya terjatuh.
Terkadang saya melihat masalah sebagai sebuah gunung besar yang dapat menghentikan saya. Karena saya hanya melihat masalah besarnya saja, saya tidak memperhatikan jalan saya. Kebanyakan saya terjatuh dalam perjalanan menuju tujuan-tujuan besar saya karena saya tidak memperhatikan hal-hal yang kecil yang membuat saya tersandung dan jatuh. Perhatian saya hanya kepada hal-hal besar yang dapat dengan mudah terlihat. Pandangan saya tertuju ke depan tetapi tidak melihat apa yang ada di depan kaki saya. Apalagi ketika perjalanan menuju ke gunung tujuan saya dipenuhi oleh kabut dan kegelapan pikiran saya sendiri.
Untuk mencapai gunung tujuan yang besar, saya perlu berhati-hati dan bahkan membersihkan jalan saya dari batu-batu kerikil-kerikil yang dapat membuat saya terjatuh. Kerikil-kerikil apa yang dapat dibersihkan untuk mencapai tujuan anda?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach