Irvan Irawan Jie
Mastering - Passion

Anak saya hanya mau digunting rambutnya oleh Adrian, seorang pemotong rambut yang dulu sering kami kunjungi di tempatnya bekerja di salah satu pusat perbelanjaan dekat rumah kami. Sejak setahun yang lalu, karena tempat bekerjanya terkena jadwal buka tutup maka tempat bekerjanya memperbolehkan pekerjanya memotong di rumah-rumah langganan. Walaupun ada banyak yang bekerja di sana, anak saya selalu hanya mau dipotong rambutnya oleh Adrian.
Bukan saja anak yang besar, tetapi anak yang kecil yang biasanya pun tidak mau dipotong rambutnya bisa luluh dengan Adrian. Istri saya juga dapat mempercayakan rambut anak saya untuk dipotong oleh Adrian, hasilnya selalu rapi, bagus, cepat dan sesuai dengan keinginan baik anak saya maupun istri saya. Semenjak anak-anak mengenal Adrian, mereka tidak pernah mau dipotong rambutnya oleh orang lain, bahkan di salon yang sama. Mereka rela menunggu apabila jadwal Adrian penuh.
Apa yang membedakan hasil pekerjaan seseorang? pernahkah menyewa jasa seseorang untuk melakukan sesuatu lalu ternyata hasilnya tidak baik? Lalu menyewa orang lain untuk melakukan jasa yang sama dan hasilnya sangat memuaskan? Kemungkinan yang membedakannya adalah bagaimana seseorang mengartikan pekerjaan yang dilakukannya. Yang satu bekerja dengan penuh passion, yang satunya tidak.
Sikap yang penuh passion adalah sebuah sikap dimana kita melakukan sesuatu dengan penuh vitalitas, energi dan juga sukacita. Sesuatu yang dilakukan dengan passion tentu juga akan menghasilkan hasil yang jauh lebih baik daripada dilakukan dengan biasa-biasa saja apalagi dengan perasaan terpaksa. Melakukan sesuatu dengan passion juga akan membantu seseorang melakukannya dengan senang.
Passion apa yang perlu dibangun dalam pekerjaan kita saat ini? Apa yang dapat membuat kita melakukan pekerjaan kita dengan penuh vitalitas, energi dan sukacita?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach