Mastering - Opening
Setelah beberapa hari hujan di daerah rumah saya, datanglah tamu tidak diundang kedua setelah Covid. Mereka datang beramai-ramai pula, tanpa tahu kapan mereka akan pulang. Tamu-tamu ini cenderung berdiam diri di rumah saya dan menganggu di saat-saat yang tidak tepat. Biasanya pada saat saya duduk diam, entah ketika sedang makan, bekerja, mencuci piring atau bahkan ketika saya di kamar mandi.
Walaupun segala daya upaya sudah saya keluarkan untuk mengusir mereka, tetapi entah bagaimana mereka seperti tidak pernah habis-habisnya datang ke rumah saya. Walau pintu sudah dikunci, jendela di tutup rapat dan bahkan tulisan untuk larangan masuk sudah dipajang jelas di depan pintu, tetap saja mereka bisa masuk. Entah bagaimana mereka menemukan celah untuk mereka bisa masuk, tetapi celah itu tidak pernah mereka temukan untuk keluar.
Konon katanya mereka datang karena saya malas bersih-bersih di rumah, setidaknya itu lagu yang saya ingat di masa kecil saya. Saya bahkan sudah membersihkan rumah dengan sangat bersih dan menggunakan hal yang mereka benci, tetapi mereka tetap mencintai saya. Mereka selalu mendekati saya, menggerayangi, menggigit dan bahkan memakan saya hidup-hidup demi keberlangsungan mereka.
Dalam beberapa hari belakangan, dengan kemampuan terlatih, saya dapat membunuh lebih dari dua puluh kaum mereka. Belum dari alat-alat lain yang ada di rumah saya. Karena saya sudah hampir tidak tahan dengan keberadaan mereka. Tetapi mereka tetap saja bertahan dan terus bertahan. Mereka terus mencari kesempatan sampai akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Belajarlah dari nyamuk, mereka pantang menyerah dan selalu menciptakan kesempatan untuk bisa bertahan dan mencapai tujuan mereka.
Kesempatan apa yang perlu kita ciptakan hari ini? Bagaimana kita akan bertahan dan mencapai tujuan?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach