Irvan Irawan Jie
Mastering - Muscle

"Babe, turun ke bawah deh..." Pinta istri saya kemarin setelah makan siang. Sebelum saya turun, dia berkata lagi "Sekalian bawa counter pain dan koyo ya..." Tercengang karena tidak biasa-biasanya dia meminta hal tersebut. Sesampainya di bawah dia berkata bahwa ada yang salah dengan otot pinggang dan pundaknya. Seperti ada yang tertarik dan sakit ketika dia menarik napas panjang.
Sebagai suami yang sigap, langsung saya menggunakan counter pain di bagian otot yang sakit dan memijatnya sebentar sebelum menempelkan koyo di tempat yang sakit. Sore hari pun setelah mandi sore, saya kembali memijat bagian yang sakit dan sekitarnya untuk membantu istri saya melegakan otot-otot yang sakit tersebut. Dengan bercanda saya mengatakan bahwa ototnya jarang digunakan sehingga akhirnya protes dan kelelahan. Atau bisa jadi dia lupa bahwa tubuhnya juga sudah tidak seperti dulu lagi.
Walau saya tidak tahu dengan pasti mengapa istri saya mengalami sakit di ototnya, bisa dipastikan bahwa dia melakukan sebuah gerakan yang jarang dilakukan. Karena sakit otot biasanya adalah karena seseorang belum melakukan pemanasan lalu tiba-tiba menggerakkan ototnya dengan cara yang tidak baik. Ketika saya tanyakan apa yang istri saya lakukan, dia juga tidak bisa mengatakannya dengan jelas.
Otot yang tidak dilatih, ketika dipaksa tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik, alih-alih rasa sakit yang didapatkan. Otot terbangun karena memang dilatih dan digunakan terus menerus. Otot yang tidak dilatih suatu saat akan menjadi lemah dan ketika digunakan dengan cara yang tidak baik, hasilnya adalah rasa sakit. Sama halnya dengan kemampuan kita untuk menjaga pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan. Sama juga dengan kemampuan menjaga fokus. Ini adalah "otot" mental kita. Keadaan yang kita alami yang akan melatih otot-otot mental kita.
Untuk memiliki kekuatan dalam hidup, otot mental juga perlu dilatih. Otot mental apa yang perlu kita latih untuk dengan fokus mencapai tujuan-tujuan dan mendapatkan kebahagiaan dalam keseharian?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach