Mastering - Lost
"GPS signal lost" sebuah notifikasi yang bisa saja mengerikan ketika sedang mengendarai mobil. Hari menjelang malam, matahari mulai terbenam, ditambah dengan hujan deras dan kita berada di sebuah jalan kecil di lingkungan yang tidak kita kenali atau bahkan jarang kita lewati. Kata mereka di sinilah tempat jin buang anak. Saking antah berantahnya tempat yang tidak kita kenali.
Apa yang akan kita lakukan pada saat itu? bisa saja berhenti diam dan menunggu sinyal GPS menyala lagi? Apakah saya akan jalan terus dan berharap saya bertemu dengan jalan yang saya kenali? Berhenti bertanya kepada penduduk sekitar dengan risiko bahwa kalaupun dijelaskan kita berada dimana maka kita juga belum tentu mengerti jalan yang ditunjukkan?
Pada saat sinyal GPS hilang, tidak ada cara yang paling benar. Semua cara benar. Apa pun yang akan dilakukan akan membawa kepada sebuah keadaan baru dimana kita masih tetap perlu menjalaninya. Apalagi dalam kehidupan kita masing-masing. Tidak ada jalan satu-satunya yang perlu dilewati untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Apa pun yang akan dilakukan tentu akan ada konsekuensinya. Kemungkinan ada dua, entah kita mencapai tujuan atau tidak.
Bahkan ketika kita tidak mencapai tujuan pun, kita sedang mencapai ke sebuah tempat. Kemana tempat yang kita capai? Setelah mencapai tempat yang sudah kita capai walaupun bukan tujuan awal kita, apa yang akan dilakukan? Keputusannya sekarang berada di dalam tangan kita sendiri. Kalau bukan kita yang memutuskan lalu siapa lagi?
Inilah kenapa saya tidak pernah menjawab pertanyaan: "Apa yang perlu saya lakukan dengan hidup saya?" Jawabannya adalah....
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach