Irvan Irawan Jie
Mastering - Immunity

Tubuh terasa panas, tenggorokan terasa kering dan juga hidung mulai tersumbat. Sepertinya saya merasakan sedikit demam. Demam adalah sebuah pertanda baik, artinya daya tahan tubuh saya sedang bekerja untuk menangkal sesuatu yang berbahaya bagi tubuh. Tanpa daya tahan tubuh, maka kita sebagai umat manusia tidak akan bisa bertahan sedemikian lama di bumi. Daya tahan tubuh adalah pertahanan kita ketika menghadapi dunia.
Daya tahan tubuh bukan hanya untuk zat-zat yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kita juga memiliki daya tahan mental. Daya tahan untuk menangkal pikiran-pikiran yang tidak memberdayakan ketika pikiran-pikiran itu masuk dalam diri kita. Daya tahan mental adalah ketika kita mengecilkan sebuah masalah ketika masalah itu terasa terlalu besar dan membanjiri pikiran kita. Daya tahan mental adalah ketika kita merasa waktunya untuk bangkit dari sebuah keadaan yang tidak baik untuk kita.
Karena tubuh dan mental adalah sebuah kesatuan, maka daya tahan tubuh dan daya tahan mental juga adalah sebuah kesatuan. Apabila daya tahan yang satu baik, maka yang lain juga ikut baik. Sebaliknya apabila yang satunya tidak baik, maka yang lain juga tidak baik. Di dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang sehat, jiwa yang sehat akan menciptakan tubuh yang sehat. Sehingga semakin perlu bagi kita untuk menjaga diri kita sendiri.
Bagaimana caranya melatih daya tahan mental? Menyadari bahwa setiap dari kita memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan masing-masing. Apabila sebuah pemikiran masuk ke dalam diri kita dan dampaknya adalah kita merasa menjadi lemah, tidak berdaya, korban keadaan dan tidak punya harapan, maka alih-alih diterima, yang perlu dilakukan adalah membiarkan daya tahan mental bekerja. Pertama menerima lalu menganalisa dengan tujuan untuk mengubahnya.
Sudahkah melatih daya tahan mental kita dengan iman? Menggunakan apa yang sudah diberikan dan disediakan kepada kita dari Sang Pencipta untuk menjadi manusia yang berdaya dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain di sekitar kita?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach