Mastering - Heavy Blade
"Mau pakai golok yang mana Van?" tanya om di rumahnya untuk membuka sebuah kelapa muda. "Yang Puntodewo om." "Oh, yang besar kalau begitu." Tidak lama kemudian saya disuguhkan sebuah kelapa muda yang besar, airnya manis dan dagingnya lembut. Semua dilakukan dengan cepat, karena pada saat itu pelatihan di rumah om akan segera berlangsung lagi.
Apa hubungannya golok yang besar dan kecil dalam hal membuka kelapa? Om menjelaskan bahwa golok yang besar dan berat akan lebih mudah untuk diayunkan dan akan menimbulkan tenaga yang lebih besar ketika membuka kelapa. Tenaga besar ini yang akan memudahkan dalam memecah batok kelapa dan memampukan saya untuk meminumnya. Masuk akal pikir saya, karena selama ini saya selalu berusaha keras membuka sebuah kelapa di rumah.
Di rumah, saya hanya menggunakan pisau dapur yang cukup besar untuk membuka buah kelapa. Tetapi di rumah om, ada golok yang memang khusus untuk membuka batok kelapa. Apabila saya perlu mengeluarkan tenaga yang besar untuk membuka kelapa di rumah saya, om dapat dengan mudah membuka beberapa kelapa sekaligus dalam waktu yang sama. Golok besar dan berat sangat cocok untuk melakukan aktivitas itu.
Begitu pula kemampuan kita, apabila kita hanya ingin memiliki kemampuan seperti pisau dapur yang kecil maka kemampuan kita akan terbatas kegunaannya. Kemampuan kecil yang kita miliki tidak akan memampukan kita untuk melakukan hal-hal besar. Tetapi apabila kita mempersiapkan kemampuan kita menjadi besar, maka jenis hal-hal yang mampu kita kerjakan juga tentu semakin membesar. Jangan sampai ingin membuka kelapa tetapi menggunakan pisau lipat. Walaupun bisa tetapi akan memakan waktu dan tenaga yang lebih besar daripada menggunakan golok Puntodewo.
Sudahkah menyesuaikan kemampuan kita dengan tantangan yang ada di depan kita? Apakah kita perlu meningkatkan bobot dan besarnya kemampuan kita?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach