Irvan Irawan Jie
Mastering - Haste

Kemacetan di jalan raya adalah sebuah tempat dimana saya dapat melihat kelakuan orang-orang berkendara. Pagi kemarin ketika saya berangkat, saya perlu melewati sebuah jalan dimana lampu merahnya banyak digunakan sebagai tempat memutar oleh baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Bisa jadi karena memang tidak ada tanda yang melarang orang untuk memutar di perempatan itu sendiri.
Kemarin ketika saya akan mengambil lajur kanan untuk masuk ke pintu Tol, saya berada di urutan ke dua di belakang sebuah mobil. Seiring berjalannya waktu motor dan mobil mulai memenuhi jalan di sebelah kiri saya. Tepat di sebelah kiri saya adalah sebuah truk sampah dan di antara kami ada sebuah motor biru yang ukurannya cukup besar.
Walaupun jarak di antara saya dan truk di sebellah saya tidak besar, motor ini berusaha untuk menggunakan jarak tersebut sehingga bisa melaju ke depan kami. Namun apa daya karena jaraknya sempit motor tersebut tidak dapat melakukannya. Motor itu berhenti di tengah-tengah antara saya dan truk di sebelah saya. Seketika juga lampu sudah hijau, motor itu mencoba untuk langsung melesat ke depan. Perkiraan saya dia ingin menggunakan lampu merah untuk memutar.
Karena motor itu ingin memutar, dia langsung membelokkan setir motornya ke arah kanan, bahkan sebelum melewati mobil saya. Hampir saja dia menabrak mobil saya dan terjepit oleh truk di sebelah saya. Saya tidak tahu keburu-buruan apa yang sedang dialami sehingga motor ini bersedia mempertaruhkan nyawanya. Saya juga tidak tahu apakah pertaruhan nyawa dan perbedaan sepuluh detik sebelum bisa memutar itu adalah sesuatu yang layak untuk diambilnya.
Apa yang sedang membuat kita terburu-buru untuk mencapai tujuan? Apakah ke terburu-buruan itu layak untuk diperjuangkan?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach