Irvan Irawan Jie
Mastering - Hard Shell

Benda ini yang ada di depan saya, terlihat kuning keemasan. Cangkangnya keras, melihatnya pun bagi sebagian orang mungkin tidak enak dilihat. Benda ini dikirimkan oleh teman istri saya untuk anak saya. Sesaat sebelum saya membukanya, saya tidak tahu apa benda ini karena tertutup oleh plastik dan sebuah surat yang mendoakan kesembuhan anak saya. Hari ini sudah masuk hari ke tujuh sejak sakitnya dia, sehingga dia sudah jauh lebih baik.
Kembali ke benda keras bercangkang ini, bentuknya mirip seperti kerang tetapi bukan kerang. Bentuknya bulat dengan lapisan kertas di bawahnya. Total ada dua belas benda ini di dalam kotak yang dikirimkan oleh teman istri saya. Begitu saya baca kotaknya, sepertinya tidak akan disukai. Baunya juga mungkin bukan kesukaan semua orang, bau yang khas dari bahan-bahan yang digunakan. Tetapi mengapa cangkangnya keras?
Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengangkatnya, dan menaruh beberapa benda tersebut di piring. Karena anak saya yang sedang isoman belum keluar kamar sejak minggu lalu, maka benda itu saya bawakan kepada dia dan mamanya yang menemaninya. Pertama saya membawa tiga butir, karena barangkali belum tentu dia menyukainya. Ternyata tidak lama istri saya turun ke bawah dan mengatakan bahwa kue soes itu isinya vanila dan bukan durian. Rasanya enak dan dede mau lagi.
Sebuah benda yang cangkangnya keras bisa saja menyimpan kenikmatan dan sesuatu yang manis dan enak di dalamnya. Dibalik setiap perilaku selalu ada maksud positif, menurut presuposisi NLP. Begitu pula kita, terkadang kita keras kepada diri sendiri karena sebenarnya ada maksud yang baik bagi diri kita sendiri. Hanya saja terkadang kita terbiasa untuk keras kepada diri sendiri tanpa memberikan yang manis seperti krim vanila di dalam kue soes yang enak ini.
Mengapa tidak lebih baik dan lebih menyangyangi diri sendiri? karena siapa pun kita pasti ada manisnya di dalam.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach