Irvan Irawan Jie
Mastering - Hard Mode

Sejak kecil saya suka sekali bermain game. Sebuah hobi yang perlahan-lahan hilang ketika beranjak dewasa. Game bagi saya adalah sesuatu yang menyenangkan, dimana saya bisa belajar mengalahkan game itu sendiri. Bisa jadi waktu-waktu ini dimana sikap suka menang saya terbentuk. Ada sebuah kepuasan sendiri ketika saya mengetahui bahwa saya menang dan dapat mengalahkan komputer ataupun orang lain yang bermain dengan saya.
Ketika kecil saya belum mengerti bahayanya sikap ingin selalu menang. Sikap ini membentuk cara saya berpikir, bahwa kalau saya tidak menang maka saya tidak mau main. Apabila gamenya terlalu susah atau kalau ada teman yang lebih baik bermainnya daripada saya, maka saya tidak mau berpartisipasi dalam game tersebut. Saya akan memilih game-game yang mudah dan dapat saya menangkan. Bahkan kalau terlalu susah, saya akan mencari cara curang untuk menang. Ada sebuah halangan dalam diri saya untuk bermain game yang susah, sebuah halangan yang pada saat kecil belum saya sadari penyebabnya.
Sikap ingin selalu menang wajar dalam hidup seorang anak kecil, tetapi ketika dewasa maka saya perlu mengatasinya. Hal ini disebabkan bukan karena game itu sendiri tetapi disebabkan oleh sesuatu yang lain. Sesuatu yang didasari dengan pemikiran lebih dalam bahwa saya perlu menang untuk membuktikan diri saya. Saya perlu dilihat baik, perlu dilihat hebat, perlu dilihat pintar oleh orang lain. Merasa bahwa saya tidak cukup baik sebagai seorang manusia.
Seiring dengan bertambahnya usia saya, maka ini terpancar juga bukan hanya dalam game tetapi juga dalam kehidupan saya sendiri. Saya lebih sering mencari hal-hal yang mudah dan menghindari hal-hal yang menantang. Lebih memilih untuk berdiam dalam zona nyaman dan akhirnya melepaskan kesempatan-kesempatan untuk menjadi lebih baik. Halangan dalam diri saya begitu kuat sampai-sampai saya akan menghindari kesulitan. Apabila ada kesulitan, saya lebih baik menghindar. Kalaupun saya perlu melakukannya, saya akan terpaksa dan melakukannya dengan penuh rasa stres. Hasilnya tentu tidak akan menjadi baik.
Sampai suatu waktu saya belajar untuk berdamai dengan diri saya sendiri, bahwa apapun yang terjadi tidak akan mengubah diri saya sebagai seorang manusia. Kalaupun saya kalah, hanya berarti bahwa kemampuan saya yang perlu ditingkatkan. Saya perlu belajar dan berlatih untuk menjadi lebih baik. Hidup akan terus berjalan, dan terkadang saya berada dalam keadaan yang penuh tantangan. Tantangan ada untuk menjadikan saya lebih baik terlepas dari menang atau kalah.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach