Mastering - Foundation
Siang hari pukul tiga sore, ketika saya sedang berada di kamar untuk beristirahat terdengar suara keras. Suara kursi di bawah tergeser lalu diikuti dengan teriakan "sakit" dan tangis yang keras. Langsung saya terbangun dan turun ke bawah untuk melihat apa yang terjadi. Anak saya yang kecil ternyata terjatuh dan tangannya tergores oleh pinggiran kursi makan. Untungnya tidak ada luka terbuka, hanya abrasi kulit saja yang cukup besar.
Langsung saya gendong dia dan ajak duduk di kursi sofa, saya langsung analisa lukanya dan tidak ada luka terbuka. Tulangnya juga masih bisa digerakkan dengan baik. Karena abrasi, sehingga dipegang pun dia tidak mau karena ada rasa sakit di kulitnya. Akhirnya saya memberikan dia es untuk mengompres kulitnya. Setelah beberapa lama baru saya tanyakan apa yang terjadi.
Ternyata yang kemarin dia sedang berusaha membantu ibunya dalam berjualan kue. Dia mau duduk di meja untuk mulai melipat pita di plastik-plastik kue yang yang sudah di segel. Ketika dia naik ke tempat duduk, dia merasa tidak imbang dan akhirnya dia berusaha untuk memegang kursi di sebelahnya. Namun karena posisinya kursi di sebelahnya bergeser sehingga dia terjatuh. Kejadiannya begitu cepat, sampai-sampai ibunya tidak sempat melihat apa yang terjadi.
Fondasi dasar kursi yang anak saya ingin gunakan tidak cukup kuat dan stabil sehingga ketika dipegang dia bergeser dan akhirnya menjatuhkannya. Sama juga ketika kita berusaha melakukan sesuatu tanpa dasar yang kuat. Seperti sebuah bangunan, dasar yang tidak kuat dalam sebuah bangunan akan meruntuhkan bangunan tersebut. Cepat atau lambat, fondasi itu tidak akan kuat menahan beban bangunannya.
Sudahkah mempersiapkan fondasi yang kuat dalam setiap hal yang kita lakukan? Fondasi yang siap untuk menopang kita di masa depan, menjadi lebih kokoh, stabil dan kuat.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach