Irvan Irawan Jie
Mastering - False Prophecy

Membenarkan bantal, berputar ke kiri lalu ke kanan dan balik lagi, saya tidak bisa tidur kemarin malam. Entah cuaca yang sedang panas-panasnya atau pendingin udara di kamar saya yang sedang tidak berfungsi dengan baik. Malam kemarin pada saat tidur, udara di kamar tidak sedingin biasanya. Bahkan sebelum tidur, saya sempat mengganti baju menjadi kaos tidur yang lebih tipis. Bukan hanya itu, tidur pun saya tidak menggunakan lagi selimut yang biasanya pasti saya gunakan.
Dengan kaos yang lebih tipis dan tanpa selimut, udara kamar terasa lebih sejuk. Saya pun akhirnya tertidur. Saya berharap saya dapat tidur nyenyak sampai pagi nanti. Saya meramalkan bahwa dengan memakai kaos dan tanpa selimut, tidur saya akan jadi lebih baik dan besok pagi saya akan bangun lebih segar. Sekitar jam tiga pagi, saya terbangun dan mulai merasa kedinginan. Selimut sudah dilipat rapi di pojok ranjang karena memang tidak digunakan.
Kali ini saya berputar lagi ke kiri dan ke kanan mencari kehangatan, istri sudah tidur dengan selimutnya sendiri. Kaos tipis yang tadinya sangat nyaman sekarang kurang memberikan kehangatan, saya perlu mengambil dan menggunakan selimut untuk tidur, pikir saya. Terbalik dari apa yang saya harapkan ketika saya tertidur di malam harinya, akhirnya saya terbangun juga dan mengambil selimut di pojokkan, menggunakannya lalu berusaha tidur.
Karena saya sempat terbangun dan membutuhkan usaha untuk membuka selimut lalu menggunakannya, untuk tidur kembali saya membutuhkan beberapa waktu. Beberapa waktu yang saya rasa cukup lama, karena pikiran saya sudah sadar dan mulai memikirkan apa yang mau saya lakukan besok pagi. Alhasil tidur saya jadi tidak nyenyak dan pagi ini bangun dengan tubuh yang merasa kurang tidur. Seandainya saja saya tidak meramalkan bahwa sepanjang malam akan panas terus dan tidak berubah.
Ternyata saya tidak mampu meramal masa depan dengan baik. Bagaimana dengan kamu? Apakah ramalanmu tentang masa depan akan membantumu menjadi seorang manusia yang menghidupi hidupnya dengan lebih baik, bahagia dan berdaya?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach