top of page
  • Gambar penulisIrvan Irawan Jie

Mastering - Details


Bagaimana tidurmu semalam? pertanyaan saya kepada anak saya yang kecil, dia selalu menjawab "good." Jawaban yang sama setiap harinya, belum pernah saya mendapatkan jawaban lain selain "good." Pertanyaan yang sejenis adalah pertanyaan apa kabarnya? ketika bertemu dengan teman yang sudah lama tidak kita temui. Kemungkinan besar, jawaban pertamanya adalah baik. Kalaupun dia sedang kurang baik, baru setelah jawaban pertama itu dia menceritakannya.


Kecenderungan manusia adalah menggeneralisasi, anak saya dari sejak kecil sudah tahu bahwa jawaban standar dari bagaimana tidur semalam adalah "good." Beranjak dewasa, jawaban itu menjadi sebuah jawaban standar yang keluar terlebih dahulu. Bukan hanya kepada orang lain, bahkan ketika kita sedang berpikir kepada diri kita sendiri. Pikiran kepada diri sendiri juga dipenuhi dengan generalisasi yang sifatnya hanyalah kebiasaan dalam berpikir.


Ketika saya bertanya kepada diri saya sendiri saja tentang bagaimana saya tidur kemarin malam, saya masih berpikir bahwa tidur saya cukup baik. Padahal ketika saya memikirkannya lebih lanjut, ternyata kemarin malam saya kedinginan, ada dua kali saya ingat saya mengambil selimut. Tidurnya tidak nyenyak dikarenakan kebanyakan minum teh pada siang dan sore harinya. Pagi ini pun ketika bangun saya masih mengantuk dan perlu tidur kembali selama sejam untuk menjadi lebih segar. Ternyata jawaban baik kepada diri saya sendiri saja tidak terlalu dipikirkan sebelumnya.


Kemampuan untuk berpikir tentang detail akan membantu saya untuk berpikir dengan lebih jelas. Bukan sesuatu yang natural dan mudah bagi saya, karena saya terbiasa berpikir garis besar dan umum. Bahkan saya memiliki pengalaman bahwa berpikir terlalu detail mengakibatkan saya menjadi orang yang tidak disukai di lingkungan sosial. Karena itu ketika bertumbuh dewasa, saya juga berpikir bahwa orang yang berpikir detail adalah orang-orang yang ribet dan menyusahkan orang lainnya. Walau akhirnya saya juga terkena karma karena istri saya sangat detail.


Memahami detail akan membantu menjernihkan pikiran. Bahkan dalam mempelajari sesuatu baik itu hal yang kita suka ataupun masalah yang sedang dihadapi, terkadang detail adalah perbedaan yang mampu menciptakan perbedaan. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk mendetailkan pikiran dalam menghadapi apapun yang sedang dihadapi?


To your highest and masterful self, Irvan Irawan Jie Neuro-Semantics Trainer Associate Certified Meta-Coach

0 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page