Irvan Irawan Jie
Mastering – Dependencies

Malam tadi saya dibangunkan dengan angin kencang, begitu kencangnya angin sampai-sampai jendela di kamar saya yang tidak terkunci terbuka lebar. Hujan begitu deras melanda Jakarta Utara. Saya belum pernah melihat pohon-pohon di depan rumah bergoyang sedemikian kerasnya. Hujan deras dengan petir berlangsung selama kurang lebih satu jam dan bahkan listrik sempat mati dua kali sepanjang malam. Saya sadar karena saya dibangunkan oleh bunyi alarm baterai cadangan komputer di rumah.
Setelah hujan deras, pagi ini saya bangun dengan keadaan Internet yang mati. Padahal anak-anak perlu sekolah secara daring di rumah. Pada saat saya ingin menggunakan gawai dan smartphone lain yang saya miliki ternyata semuanya tidak memiliki koneksi internet aktif dari kartu GSM nya. Selama ini semuanya tergantung dari WIFI. Termasuk smartphone istri saya yang tanpa sadar pulsanya sudah nol karena termakan oleh data tanpa WIFI. Akhirnya dengan segera satu per satu gawai diisikan pulsa dan juga dibelikan paket Internet.
Betapa menyesalnya saya karena ternyata dua dari empat gawai yang saya miliki di rumah menggunakan salah satu operator yang dulu bagus tapi sekarang kecepatan Internetnya di rumah saya lebih lambat daripada kura-kura yang sedang berenang di lautan. Sehingga terpaksa anak-anak sekolah dengan koneksi Internet yang tidak stabil. Untuk kedua kalinya, kami di repotkan oleh Internet di rumah yang mati hanya karena air yang turun dari langit selama masa sekolah daring. Seandainya saja hujan bisa diatur datangnya hanya pada akhir pekan.
Dalam hidup, terkadang kita bergantung pada keadaan-keadaan yang ada diluar diri kita. Hal-hal yang apabila tidak kita dapatkan secara utuh maka dapat merusak ritme kerja dan keseharian kita. Kebergantungan yang selama ini tidak kita sadari karena sudah terlena dengan kenyamanannya dan sudah berada di luar kesadaran. Pada saat hal tersebut sudah tidak ada atau terganggu maka kita baru sadar bahwa selama ini kita bergantung padanya. Saat ini lah dimana kita perlu bisa fleksibel dalam menjaga respon pikir, rasa, kata dan perilaku.
Sudahkah menyadari hal-hal yang membuat kita bergantung? Dan sudahkah mempersiapkan diri untuk bisa fleksibel dalam merespon apabila hal tersebut sedang tidak berjalan dengan harapan kita?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach