Irvan Irawan Jie
Mastering - Creation

Melihat langit-langit kamar karena cahaya matahari mulai menembus gorden kamar. Waktu menunjukkan pukul enam pagi. Karena hari Minggu, aku kembali memejamkan mata, berharap bisa tidur lebih lama dan beristirahat lebih lama. Sudah seminggu penuh dilalui. Acara demi acara di kalender terlewati. Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang tepat untuk bisa beristirahat penuh.
Setengah delapan kembali aku terbangun, walau berniat untuk beristirahat penuh ada tanggung jawab yang perlu dilalui. Beribadah, sekaligus memantau jalannya ibadah online sebagai tanggung jawab. Setelah beribadah, walau ingin istirahat, tetap saja perlu menjaga kebersihan diri dengan mandi pagi dan sikat gigi. Setelah selesai, bukan hanya kebersihan diri yang perlu dijaga, kebersihan rumah juga perlu dijaga. Walaupun sebagian sudah dilakukan oleh istri, aku membantu dengan membereskan kamar anak-anak.
Tanpa terasa, hari sudah panas, matahari sudah tepat berada di atas kepala. Hari istirahat sepertinya tidak akan menjadi seperti yang diharapkan. Setelah makan siang, ada rapat dengan sesama pelayan di tempat ibadah sampai sore. Ketika sore, saatnya bermain dengan anak-anak, menciptakan pengalaman dan cerita yang dimainkan bersama. Malam datang dan saatnya berdiskusi dan menciptakan keputusan dengan istri untuk masa liburan nanti.
Istirahat penuh yang diharapkan ternyata tidak terjadi. Dorongan untuk mencipta terus berada di dalam diri sepanjang hari. Bukan hanya benda yang diciptakan, tetapi juga jasa, pemikiran dan perasaan. Dorongan untuk mencipta selalu berada di dalam diri walaupun secara sadar ingin tidak melakukan apa-apa. Pertanyaan muncul dalam benakku, mungkinkah aku tidak mencipta? Tidak melakukan apa-apa? Berdiam diri sepanjang hari?
Dalam masa-masa istirahat, bisa saja, tetapi berdiam diri sepanjang hari? sepertinya tidak. Aku diciptakan untuk mencipta, dorongan untuk menciptakan terlalu besar yang apabila diabaikan maka energi untuk mengabaikannya pun perlu diciptakan. Lebih baik bagiku untuk menggunakan energi itu untuk menciptakan kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach