Irvan Irawan Jie
Mastering - Context

"Siapa mau nyanyi?" Pertanyaan dari salah seorang guru sekolah minggu gereja anak saya. Kemarin adalah hari dimana anak-anak mengikuti acara yang diadakan di Gereja. Acara tahunan yang biasanya dilakukan anak-anak sekolah dasar di Gereja. Saat tidak ada pandemi, anak-anak dibawa berjalan-jalan ke daerah pegunungan dan menghabiskan satu hari di sana untuk menikmati permainan dan kebersamaan dengan guru-guru Sekolah Minggunya.
Karena tahun ini tidak memungkinkan, maka acaranya diadakan secara virtual. Anak saya yang kecil dengan sigap langsung menjawab pertanyaan tersebut. Memang dari sejak taman kanak-kanak, anak saya yang kecil termasuk aktif untuk tampil ketika ditanya siapa yang mau bernyanyi. Hal ini disambut baik oleh guru Sekolah Minggunya. "Silakan, lagu Sekolah Minggu apa yang mau dinyanyikan? Apakah yang tadi kita sudah nyanyikan bersama?"
"Bukan, aku mau menyanyikan lagu yang lain boleh?" Jawab anak saya. Sebagai guru Sekolah Minggu yang baik, tentu saja gurunya memperbolehkan. "Lagu apa?" Kata gurunya. Dengan mantap anak saya menjawab "Aku mau menyanyi lagu BLACKPINK!." Guru nya pun tercengang dan meminta dia menyanyikan lagu yang lain.
Terkadang dalam melakukan sesuatu ada konteks dimana apa yang dilakukan adalah sesuatu yang memang pantas dan perlu dilakukan. Tetapi ketika pantas dan memang baik di konteks yang satu belum tentu cocok di konteks yang lainnya. Menyadari konteks yang sedang bekerja dalam komunikasi ataupun yang dikerjakan akan membantu kita dan orang lain menjadi lebih baik dalam saling memahami.
Sudahkah apa yang kita lakukan dan katakan tepat konteks?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach