Irvan Irawan Jie
Mastering - Compassion

Saya sungguh beruntung bahwa selama masa-masa pandemi ini, saya masih bisa belajar dengan guru-guru saya via daring. Setiap bulan, guru saya Michael Hall selalu memberikan sebuah sesi daring baik untuk para coach maupun untuk para trainer yang tergabung dalam institut Neuro-Semantics Indonesia. Kemarin malam baru saja kami berkumpul dan belajar bersama lagi.
Walaupun topik kemarin bukanlah tentang kasih sayang, tetapi saya mendapatkan sesuatu dari perkataan beliau. Beliau sedang membahas sebuah keadaan mental, emosional dan tubuh atau state. Dalam bagian terakhir dari sesi tersebut, beliau memberikan sebuah penjelasan tentang state yang tidak pernah saya dengar dan saya pikirkan sebelumnya. Sebuah state yang menantang dengan penuh kasih sayang, dalam bahasa inggrisnya Ruthlessly Compassionate.
Setiap dari kita suka sekali menantang diri kita dengan sebuah tujuan-tujuan yang ingin kita capai. Bahkan mungkin dari sebagian kita, dorongan dan tantangan untuk mencapai tujuan adalah hal utama dalam hidup. Saya perlu mencapai sebuah status tertentu, kemampuan tertentu, tujuan tertentu dan bahkan saya "mengharuskan" diri saya untuk mendapatkannya. Terkadang kita juga punya ekspektasi bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang lain di sekitar kita.
Apabila hal ini tidak diimbangi dengan kasih sayang atau compassion, maka yang terjadi adalah kita bisa saja menjadi diktator atas diri sendiri atau bagi orang lain. Sebuah tantangan yang tidak diimbangi dengan kasih, menjadi sebuah paksaan dan dorongan yang bisa saja tidak terlalu memberdayakan. Kita akan dengan tegas mengkritik, menghakimi dan menyalahkan. Bagi sebagian orang bahkan lebih mudah untuk memberikan kasih sayang, memaklumi orang lain dan bahkan memaafkan mereka apabila mereka tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Bagaimana dengan mengasihi diri sendiri? Mampukah kita mengasihi diri sendiri ketika kita tidak dapat mencapai tujuan dan tantangan diri sendiri? Punya tantangan untuk memajukan hidup kita adalah sesuatu yang baik, namun lebih baik lagi apabila diimbangi dengan rasa kasih sayang kepada diri sendiri.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach