Mastering - Boredom
"Aku bosan!" teriak anak saya yang kecil beberapa kali kemarin. Pertama-tama di awal pagi hari ketika dia masih sekolah daring, ketika gurunya sedang menceritakan sesuatu yang sudah diketahuinya. Kedua kali adalah ketika siang hari dia sudah selesai sekolah daring dan sedang menunggu ibunya untuk bisa bermain dengannya. Ketika adalah sore hari ketika ibunya dan saya sedang sibuk bekerja dan dia hanya menonton TV saja.
Beberapa kali dia juga keluar dari kamar dan menghampiri ibunya dan saya, "Come on, let's play" katanya. Sesekali dari pekerjaan saya, saya menemaninya bermain karena ibunya memang sedang terpaku dengan pekerjaannya. Saya bermain sejenak bersamanya lalu ketika dia sudah asyik bermain dan lupa dengan kebosanannya, saya meminta izin kepadanya untuk kembali bekerja. Tetapi namanya anak-anak, bosannya berulang.
Di sore hari kemarin sekitar jam lima, akhirnya dia menjadi tenang dan asyik bermain sendiri. Tidak ada lagi kata-kata bosan yang keluar dari dirinya dan saya serta ibunya bisa bekerja dengan tenang. Ketika saya sudah selesai bekerja dan mengecek dirinya, dia ternyata sedang asyik membuat sesuatu dari LEGOnya. Walaupun semua balok LEGOnya berantakan di lantai kamar, tetapi dia sungguh menikmatinya. Dia membangun sebuah rumah untuk boneka-boneka Barbie miliknya.
Seorang anak kecil yang sedang bosan bisa tahu bahwa obat kebosanan adalah menjadi produktif. Dia mengambil sebuah tantangan yang dapat memicu ketertarikan dan fokusnya. Dengan bermain LEGOnya dia menggunakan sumber daya yang ada di dalam dirinya untuk berpikir dan melakukan sesuatu dengan apa yang dia miliki. Ketika tidak melakukan apa-apa setiap dari kita pasti bisa merasakan kebosanan. Untuk lepas dari kebosanan maka kita perlu mencari tantangan yang sepadan dengan kapasitas kemampuan diri kita.
Sudahkah memiliki kebosanan yang cukup sehingga dapat menghadapi tantangan yang ada di depan mata dengan energi dan kapasitas kemampuan yang dimiliki? Dengan menghadapi tantangan yang sesuai dengan kapasitas, maka kebosanan akan hilang dan digantikan dengan perasaan produktif yang membahagiakan.
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach