Irvan Irawan Jie
Mastering - Blinker

Lampu sein mobil di depan menyala ke kanan dan mobil itu pun benar-benar berbelok ke kanan. Berbeda dengan cerita-cerita ibu-ibu naik motor besar yang memberikan tanda lampu ke kanan tetapi dia berbelok ke kiri. Apalagi cerita-cerita Bajaj zaman dahulu yang dikatakan hanya dia dan Tuhan tahu dia mau berbelok kemana.
Lampu sein adalah tanda yang diberikan oleh pengemudi yang di dalam mobil kepada pengemudi lainnya di jalan raya. Bukan hanya tanda, tetapi lampu sein juga merupakan lambang dari intensi atau niat pengemudi kendaraan tersebut. Lambang intensi yang dapat dilihat oleh orang lain. Bukan hanya dilihat tapi juga dapat direspons dengan lebih baik.
Intensi diri sendiri adalah hasil dari sebuah niat dan keinginan yang ada di dalam diri kita. Intensi dan niat ini yang ditangkap oleh orang lain melalui sinyal yang kita berikan berupa kata-kata ataupun perilaku. Melalui kata-kata dan perilaku pula orang-orang di sekitar kita dapat menangkap niat dan keinginan hati kita.
Yang menjadi kendala adalah ketika niatan dan keinginan hati kita dengan sengaja dialihkan sama seperti lampu sein ke kanan tetapi berbelok ke kiri. Hal ini akan membingungkan orang-orang lain yang perlu merespon apa yang sudah kita katakan atau lakukan. Alih-alih mendapatkan hasil yang kita inginkan, niat dan kata-kata atau perilaku yang tidak selaras biasanya akan menimbulkan masalah tersendiri.
Sudahkah menyelaraskan niat dan keinginan dalam diri kita dengan kata-kata dan perilaku yang terlihat oleh orang lain di sekitar kita?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach