Irvan Irawan Jie
Mastering - Aimlessness

Terbang kesana, terbang kemari, menakuti anak-anak yang sedang sekolah daring. Nemplok sana dan nemplok sini, membuat saya berolahraga untuk mengejarnya. Berbisik dengan santai dia terbang walau kadang juga dengan diam. Senjata tajamnya sudah siap untuk menghunus yang siap disambut dengan raket listrik. Begitulah drama lebah sangat besar yang masuk ke kamar tidur saya di pagi hari.
Lebah itu tebang kesana kemari seperti tanpa tujuan, sebentar dia terbang ke dalam, sesaat kemudian dia terbang ke arah luar kamar. Jendela dan pintu sudah dibuka lebar untuk lebah itu bisa keluar dengan mudah. Tetapi sepertinya lebahnya tidak pernah sekolah atau tahu cara memakai Google Maps, sehingga walaupun jalan keluarnya sangat jelas, dia tetap tersesat di kamar.
Lebah itu terbang seolah tanpa tujuan, tanpa arah dan tanpa komunikasi dengan saya dia mau ke mana. Jalan sudah ditunjukkan, tetapi dia masih menggunakan niat dan caranya sendiri terbang tanpa memedulikannya. Akhirnya dengan tepukkan kecil dari raket listrik, walau tidak membunuhnya tetapi cukup untuk memotivasi lebah itu keluar dari kamar saya dan kembali mengerjakan pekerjaan mulianya untuk menakut-nakuti rumah lain, sambil mencari bunga untuk dihinggapi.
Seberapa sering kita menjalani hidup tanpa mengetahui arah tujuan. Walaupun sepertinya ada kesibukan dan hasil yang didapatkan, tetapi seperti ada rasa kosong dan hampa dalam diri sendiri. Walaupun hari-hari dilewati tetapi sepertinya hari berjalan sangat lambat. Seperti berjalan di tempat dan dikelilingi oleh kabut yang menghalangi jalan di depan. Hidup tanpa tujuan berarti tidak menghidupi hidup dengan menggunakan semua potensi yang dimiliki.
Sudahkah menentukan dan menetapkan tujuan-tujuan dalam hidup yang mengarahkan diri kita untuk ke arah yang lebih baik? Sudahkah tujuan-tujuan hidup kita menjadi batu penjuru penunjuk kepada tujuan yang lebih besar lagi?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach