Irvan Irawan Jie
Mastering - Accustomed

Sore hari ketika saya pulang dari tempat pelatihan, di tengah perjalanan ada sebuah telepon dari nomor yang tidak saya kenal. Karena saya sedang menyetir, saya tidak mau mengangkatnya. Namun karena nomor ini terus menerus menelepon saya, maka saya pikir ini adalah sesuatu yang penting. Setelah meminggirkan kendaraan, saya mengangkatnya. Ternyata pengantar pizza ke rumah yang sedang tersasar dan menelepon untuk menanyakan jalan.
Rupanya, orang rumah sedang memesan dua buah pizza untuk dikirim ke rumah dan nomor yang terdata oleh tempat pizza tersebut adalah nomor telepon saya. Pizza yang diantar bukanlah sebuah pizza yang menurut saya enak sekali. Standar saja, rotinya tipis, toppingnya juga standar, kejunya lumayan dan yang penting adalah cepatnya. Saya sudah pernah merasakan pizza yang jauh lebih enak daripada yang diantarkan ini. Namun pizza ini sudah menjadi sesuatu yang biasa.
Saya sudah terbiasa untuk rasanya, teksturnya, kecepatannya, standar kualitasnya dan bahkan harganya. Bukan sesuatu yang spesial, apabila ada pilihan mungkin saya akan memesan dari tempat pizza yang lain. Tetapi orang-orang rumah juga sudah terbiasa dengan pizza yang ini. Oleh karena itu saya dan keluarga bisa mentolerirnya. Bahkan pizza ini dijadikan standar untuk sebuah pizza yang kami makan di tempat lain. Bukan sesuatu yang baik ataupun buruk, tapi hanya karena kami terbiasa, kami bisa memakannya.
Kita hidup dengan kebiasaan-kebiasaan kita, sebagai manusia kita cenderung bahkan mencari sesuatu yang berpola dan nyaman bagi kita. Nyaman karena sudah sering kita alami atau lakukan. Segala sesuatu yang terbiasa akan menjadi standar sampai kita menciptakan standar kebiasaan yang baru. Hal ini bisa untuk hal yang berguna maupun tidak berguna bagi diri kita. Siapa yang menentukannya? Kalau bukan diri kita sendiri siapa lagi?
Sudahkah kita menciptakan kebiasaan-kebiasaan dan standar-standar yang dipenuhi dengan rasa cinta dan bahagia? Dalam hal apa pun? Bahkan menyadari juga standar-standar dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak lagi memberdayakan diri kita dan menggantinya?
To your highest and masterful self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach