Irvan Irawan Jie
Actualzing - Preaching

Tugas seorang pengkhotbah adalah berkhotbah. Terlepas dari isinya benar atau tidak, baik atau tidak, bukanlah tugas orang yang berkhotbah. Setiap orang yang mendengarkan khotbahnya memiliki tanggung jawab pribadi untuk menyusuri peta perjalanan pemikiran sang pengkhotbah dan memutuskan untuk mengikutinya atau tidak. Semakin jauh seseorang mengikuti jalan sang pengkhotbah, maka orang itu juga akan menjadi seorang pengkhotbah.
Setiap dari kita akan berkhotbah, setiap kali kita menyampaikan sebuah pemikiran kepada orang lain, setiap kali kita berkomunikasi karena ada sebuah pemahaman yang kita miliki atau setiap kali kita sedang berargumen untuk mempertahankan posisi. Pertanyaannya adalah apakah khotbah yang saya berikan juga sudah saya pertanggung jawabkan dalam peta perjalanan pemikiran saya sendiri?
Berkhotbah adalah hal yang mudah, namun banyak yang berkhotbah tanpa memahami betul apa yang dikhotbahkannya. Khotbah yang diberikan oleh orang yang tidak memahami khotbahnya adalah sekedar membeo dari apa yang sudah pernah di dengar dari pendahulunya. Khotbah yang terbatas di ranah pengetahuan tetapi tidak pernah dijalani apalagi dihidupi.
Khotbah yang terindah, terbaik dan berdampak besar adalah khotbah yang dimana sang pengkhotbah sudah menjalani perjalanan dalam petanya dan menghidupi apa yang dikatakannya. Penuh dengan integritas, koreksi atas diri dan juga perjalanan belajar tiada henti. Pengkhotbah yang baik akan selalu memperhatikan caranya berpikir dan berbicara, bersiap untuk selalu menjadikan dirinya lebih baik walaupun perlu rela untuk mengubah atau mengganti cara pikir yang selama ini mengungkung sanubari pemahamannya.
Pengkhotbah yang baik adalah orang yang berkhotbah dengan segenap hidupnya melalui bukan hanya perkataan tetapi juga perbuatannya.
To your highest and actualized self,
Irvan Irawan Jie
Neuro-Semantics Trainer
Associate Certified Meta-Coach